Pada 21 Oktober 2021, Presiden Joko Widodo juga meresmikan pabrik milik Haji Isam yang dikelola oleh PT Jhonlin Group.
Dalam acara tersebut, Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi mengolah bahan baku dalam hal ini minyak sawit. menjadi produk yang lebih bernilai seperti biodiesel.
Pabrik ini menerapkan campuran B30, yaitu 30 persen nabati dan sisanya solar, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan penggunaan produ dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Dengan pabrik biodiesel ini, Haji Isam tidak hanya memberikan kontribusi bagi industri energi Indonesia tetapi juga membuka lapangan kerja dan mendorong para petani sawit untuk memanfaatkan potensi pertanian mereka secara maksimal.
Fenomena Haji Isam mengubah cara kita melihat kelompok orang kaya dalam masyarakat.
Sebagai individu, Haji Isam memiliki sumber daya finansial yang substansial dan ia memanfaatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perubahan sosial.
Kedermawaan Haji Isam tidak hanya terfokus pada kekayaannya, tetapi juga pada upayanya mengatasi ketidakselarasan, memajukan pendidikan, dan meningkatkan spiritualitas masyarakat, di bawah bendera ASFA Foundation yang didirikan bersama Komjen (Purn) Syafruddin Kambo, program zakat, infak, sedekah, wakaf dan charity lainnya dikelola secara profesional.
Untuk menjangkau berbagai bidang melalui dari pendidikan, kesehatan hingga bantuan ke masjid pesantren dan rumah tahfidz dalam dua tahun telah menyalurkan beasiswa studi kepada lebih dari 1.600 orang di tingjat sekolah menengah pesantren, S1, S2, S3 dan post-doctoral, tak tanggung-tanggung sebaran mereka berada di 93 perguruan tinggi dalam negeri dan 22 perguruan tinggi luar negeri.