Respons terkait katalog film Palestina disampaikan setelah film tentang Palestina yang semula tersedia di Netflix, kini tidak lagi muncul dalam katalog layanan streaming tersebut.
Organisasi anti-perang AS bernama Codepink menggalang petisi untuk mendesak Netflix menayangkan kembali film-film Palestina.
Per Jumat (25/10), petisi itu telah ditandatangani 4.572 orang.
BACA JUGA: Israel Gempur Hotel Tempat Jurnalis Menginap, Tiga Orang Tewas
Keputusan tidak memperbarui dan memperpanjang lisensi daftar cerita Palestina membuat koalisi kelompok hak asasi manusia yang dipimpin Freedom Forward menulis surat terbuka kepada tim eksekutif Netflix untuk menjelaskan alasannya.
Mereka mengirimkan surat tersebut kepada Pendiri, Ketua Eksekutif dan co-CEO, Reed Hastings, Greg Peters dan Ted Sarandos.
“Kami sangat khawatir bahwa penghapusan hampir seluruh pustaka film Palestina oleh Netflix akan semakin meminggirkan suara Palestina di saat lebih dari dua juta warga Palestina di Gaza menjadi sasaran genosida oleh militer Israel,” demikian isi surat tersebut.
Surat koalisi Freedom Forward juga ditandatangani Arab American Action Network, Council on American Islamic Relations, Muslim Anti-Racism Collaborative, National Network for Arab American Communities, dan U.S. Palestinian Community Network. (berbagai sumber)