Infrastruktur Transportasi Harus Berlanjut dengan Pembenahan

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Transportasi hendaknya menjadi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, perumahan, pendidikan dan kesehatan menuju Indonesia Emas 2045. Sebagai kebutuhan turunan, transportasi turut menentukan kemajuan suatu wilayah yang berujung kesejahteraan Masyarakat.

    Dari data Kementerian PUPR (2024), sepanjang 2015-2024, pembangunan infrastruktur antara lain ruas jalan tol sepanjang 2.432 kilometer atau rata-rata 270 kilometer per tahun, jalan nasional 5.999 kilometer, jalan layang (flyover) dan terowongan (underpass) sepanjang 27.673 meter. Tol Trans Sumatera belum terhubung, masih menyisakan1.610 kilometer lagi untuk menyambungkan Aceh hingga Lampung.

    Menurut pakar transportasi Djoko Setijowarno, terhubungnya Jalan Tol Trans Jawa sejak tahun 2018 terbukti memperlancar arus dan meningkatkan perpindahan arus. Trans Jawa juga dirasa meningkatkan perpindahan orang, distribusi barang, dan pertumbuhan jasa.

    Baca juga: Lagi, Anggota KKB Papua Ditangkap Satgas Operasi Damai Cartenz

    “Selain itu, dapat memangkas waktu perjalanan hingga 50 persen dan sekarang bersaing dengan moda kereta api dan pesawat terbang. Untuk menempuh perjalanan darat dari Jakarta – Semarang atau sebaliknya, sebelumnya 10 – 12 jam, sekarang dapat ditempuh 6 jam,” katanya seperti dikutip Wartabanjar.com.

    Menurut akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini, biaya logistik menurun dari 24 persen menjadi 14 persen, namun belum memberikan kesejahteraan bagi pengemudi angkutan barang. Rata-rata uang yang dibawa pulang Rp 500 ribu seminggu bekerja bagi pengemudi angkutan barang jarak jauh.

    Baca Juga :   Marak Truk Bermuatan Overload, Pakar Transportasi Usul Pemerintah Manfaatkan KA

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI