Praktis Karate, Jujutsu, Beladiri Praktis, Harry Budiman
SENI beladiri lebih identik dengan kalangan anak-anak dan remaja. Sedangkan kalangan orang dewasa apalagi yang tergolong tua sangat sedikit.
Jarang ditemukan orang dewasa atau orang tua memulai belajar di usia di atas 40 bahkan 50 tahun lebih.
Mungkin karena ada pandangan secara umum bahwa latihan seni beladiri itu hanya cocok untuk anak-anak dan remaja yang memang secara fisik masih segar dan kuat.
Baca Juga
Timnas U-20 Indonesia Puncaki Klasemen Usai Taklukkan Timor Leste
Padahal pandangan seperti itu tidak sepenuhnya benar, sebab dalam latihan seni beladiri sebenarnya ada metode maupun pola latihan untuk orang dewasa atau orang tua.
Dalam karate, master Gichin Funakoshi dalam sebuah bukunya menyatakan; “lakukan sesuai bentuk tubuhmu.”
Dijelaskan Gichin, ada perubahan kemampuan fisik seiring pertambahan usia. Kemampuan saat kita masih muda tentunya berbeda saat sudah dewasa dan tua. Maka gaya kita berlatih, disesuaikan dengan bentuk tubuh atau kemampuan tubuh kita.
Pengalaman penulis, melatih orang dewasa atau juga orang tua, porsinya hanya setengah dari porsi latihan anak-anak dan remaja.
Contoh, jika umumnya setelah satu jam latihan baru kemudian dijeda istirahat, maka orang dewasa dalam tempo satu jam perlu dia kalo istirahat.
Teknik yang dipilih harus disesuaikan dengan kemampuan fisik peserta latihan. Bagi orang berumur, tidak perlu teknik yang banyak menguras energi, misal pukulan atau tendangan sambil melompat.
Orang dewasa lebih cocok dilatih teknik-teknik simpel dan praktis. Tidak banyak mengeluarkan energi tetapi tekniknya efektif melumpuhkan lawan.