“Ketika tragedi di Gaza terjadi selama delapan bulan terakhir, kita sering menyaksikan perdebatan publik yang sengit di dalam negeri – dan di seluruh dunia – mengenai bagaimana Amerika Serikat harus menanggapinya. Namun tidak peduli posisi kita dalam perdebatan yang lebih luas ini, gencatan senjata yang berkelanjutan adalah sesuatu yang harus kita dukung – demi kepentingan Israel, Palestina, dan dunia pada umumnya. Saya sangat terdorong oleh upaya yang gigih dan tak kenal lelah dari Presiden Biden, Menteri Luar Negeri Tony Blinken, dan tim diplomatik kita untuk mengakhiri perang yang mengerikan ini,” demikian isi pernyataannya tersebut.
Sontak saja pernyataan tersebut mengundang protes dari warganet AS yang mengkritik pemilihan katanya, khususnya kata “DIBANTAI” dan “DICULIK” oleh Hamas untuk warga Israel dan “DIHANCURKAN” untuk menggambarkan kondisi rakyat Palestina.
Selain itu juga dia dikritik karena penggunaan kata “WAR” atau perang di pernyataan itu, bukan genosida.
Mereka menuding Obama seakan membenarkan tindakan kekerasan dan penjajahan Israel ke rakyat Palestina, serta mendukung propaganda Israel.
Mereka mengatakan warga Israel bukan dibantai oleh Hamas, justru yang dibantai adalah rakyat Palestina oleh Israel sebab sudah lebih 30 ribu warga Palestina menjadi korban.
Mereka mengatakan kecewa atas pemilihan kata yang tidak tepat oleh Obama untuk menggambarkan situasi terkini di Palestina.
“Jadi warga Israel “dibantai” oleh Hamas, namun lebih dari 30.000 warga Palestina yang hancur berkeping-keping, tertindih di bawah rumah mereka, ditembak oleh penembak jitu ketika mencoba mencari makanan untuk keluarga mereka, dihancurkan oleh tank, dan mati kelaparan adalah hal yang sederhana dan ajaib. dihancurkan” oleh “perang” tanpa nama pelaku dan tidak…..dibunuh dengan kegembiraan genosida oleh Israel dengan dukungan aktif dari pemerintah AS dengan menggunakan senjata dan dana AS?? Kami melihatmu. Kami melihat narasi rasis dan Imperialis Anda. Kami tidak tertipu. Ada darah di tanganmu,” ujar ije***.