Kawasan Ekonomi Khusus Cepu Raya Mungkinkah Terwujud?

    Baca juga: Kapolda DIY Jadi Pembicara Dialog Publik, Ini Yang Dibahas

    “Imej Cepu sebagai Kota Migas rupanya menjadi salah satu dara tarik wisatawan lokal. Pemda melihat peluang pariwisata di kawasan ini, dengan membangun dan meningkatkan tempat-tempat wisata dan kuliner,” ujar peraih Doktoral dari Universitas Parahyangan Bandung tahun 2019 ini.

    Pada 2017 – 2020, ungkap Ashadi, Pemda Blora meningkatkan Taman Seribu Lampu yang merupakan salah satu ikon baru Kota Cepu. Dua Zona (dari enam zona) taman dijadikan pusat jajan dan kuliner, yang selalu ramai pada waktu malam hari. Sementara pada siang hari Taman Seribu Lampu adalah Kawasan taman yang menarik dan Instagramable; di sana tidak diperbolehkan ada kegiatan jajan dan kuliner (pedagang kaki lima). Peningkatan fasilitas taman rekreasi juga dilakukan terhadap MC Edupark dan Locotour.

    “Namun, kedua taman rekreasi itu tidak banyak pengunjungnya, kecuali pada hari-hari liburan sekolah,” jelas Ashadi seperti dikutip Wartabanjar.com.

    Ia menambahkan, bahwa Cepu dan sekitarnya memiliki atau berkaitan erat dengan banyak potensi untuk menjadikannya lebih berkembang, seperti potensi wisata budaya (Ngloram dan Jipang), desa wisata (desa Ledok dan kampung Samin), wisata edukasi (MC Edupark dan Locotour), dan potensi Migas.

    Cepu, meskipun kota kecil, namun mendunia dari zaman Kolonial Belanda hingga sekarang, karena minyak. Dulu ada konsesi minyak Panolan dan di era modern ini, ada konsesi-konsesi minyak yang berkaitan dengan Blok Cepu (yang melibatkan Kabupaten Blora dan Bojonegoro).

    Baca Juga :   Kompol Ryanto Ulil Dimakamkan di Makassar, Begini Kemarahan Pihak Keluarga

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI