WARTABANJAR.COM – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengimbau agar kabupaten/kota dapat meningkatkan kewaspadaan terbaik maraknya kasus demam berdarah dengue (DBD)
Berdasarkan data per 19 Januari 2024 kasus DBD di Kalsel sebanyak 251 kasus yang tersebar di beberapa daerah.
Di antaranya Kota Banjarbaru 73 kasus, Kabupaten Tapin 70 kasus, Kabupaten Balangan 70 kasus, Kabupaten HST 22 Kasus dan Kabupaten HSS 16 kasus.
“Ada sekitar 251 kasus DBD di Kalsel dua diantaranya meninggal dunia,” ujar
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kalsel, Anhar Ihwan.
Menurutnya berdasarkan data tersebut, kasus DBD di kalsel pada awal tahun ini meningkat jika dibanding tahun lalu di bulan yang sama.
“Jadi kalau dibandingkan Januari tahun lalu dengan tahun ini ada peningkatan, Januari tahun lalu tidak sampai 80 kasus, sekarang baru pertengahan Januari 2024 sudah 251 kasus,” ungkapnya.
Baca Juga
Penjelasan BPBD Terkait Robohnya Bangunan SMPN 6 Banjarmasin
Meskipun angka kasus penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti tersebut sudah naik signifikan, Anhar mengatakan belum meningkatkan status kejadian luar biasa (KLB).
“Belum sampai KLB DBD lain provinsi kita,” katanya.
Diharapkan kabupaten/kota dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD. Karena cuaca sekarang masuk pada musim penghujan.
Anhar mengatakan selain meningkatkan kewaspadaan, pihaknya juga melakukan pencegahan dengan cara melakukan Gerakan 3M Plus yaitu Menguras, Menutup dan Memanfaatkan atau Mendaur ulang barang bekas, dan Mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk, Memberantas jentik dengan larvasida di genangan air serta menanam tanaman pengusir nyamuk.