Kemudian, Fariz mengingat kompleksitas posisi sebagai seorang capres, walaupun menghadapi kesulitan besar dalam memberikan jawaban yang terperinci, analisis linguistik memberikan kesempatan untuk menyelami pemikiran seorang pembicara melalui penggunaan bahasa dalam debat.
Melihat debat capres, menurutnya analisis linguistik memberikan pemahaman bahwa performa capres dapat mencerminkan apa yang ada di balik kata-katanya.
Lebih dalam, dia menyatakan analisis ini tidak hanya membantu menilai kemampuan mereka dalam mengungkapkan ide dan pemikiran melalui bahasa, tetapi juga menjadi kunci untuk memahami cara komunikasi setiap Capres.
Oleh karena itu, penting untuk mengakui peran analisis linguistik dalam membantu kita memahami dinamika komunikasi dan ekspresi setiap capres dalam situasi debat yang kritis.
“Analisis linguistik menjadi alat efektif untuk menggali lebih dalam makna yang terkandung dalam setiap pernyataan capres dan menilai kemampuan mereka dalam menyampaikan ide dan pemikiran melalui bahasa. Debat ini menjadi panggung penting untuk memahami bagaimana setiap capres berkomunikasi dan menyampaikan visi mereka kepada publik,” tandasnya. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi