Menjadikan Air Hujan sebagai Obat, Simak yang Diajarkan Sayyidina Ali

    Apabila turun hujan pertama kali di wilayah yang rentan terhadap polusi udara, maka karakter airnya menjadi hujan asam.

    Oleh karena itu, masyarakat hendaknya menghindari air hujan yang turun pada awal waktu hujan.

    Namun, setelah hujan deras berlangsung lama, air yang turun di pertengahan hingga akhir periode hujan di wilayah itu adalah air yang lebih bersih.

    Oleh karena itu, apabila masyarakat hendak memanfaatkan air hujan dengan aman hendaknya memproses air hujan dengan dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan.

    Para ahli juga telah banyak yang membuat alat penampungan air dalam skala rumah tangga untuk memanen air hujan.

    Ahli lingkungan juga ada yang membuat alat penyaring sederhana untuk memurnikan air hujan yang akan dikonsumsi agar terhindar dari pengotor dan pencemar semacam logam-logam berat.

    Masyarakat bisa mempelajari teknologi pengolah air hujan itu dengan membaca publikasi yang saat ini mudah diakses secara gratis.

    Hal lain yang tidak kalah penting apabila masyarakat hendak menggunakan air hujan sebagai obat adalah menggunakan campuran madu sebagaimana formula Sayyidina Ali.

    Apabila uang yang digunakan untuk membeli madu itu diambilkan dari sebagian mahar yang diberikan pada saat menikah, maka formula dari Sayidina Ali sangat holistik.

    Selain keberkahan air hujan, ternyata ada unsur keutamaan pertolongan dari pasangan dalam rumah tangga yang menjadi energi kesembuhan.

    Semua hal tersebut penting dalam upaya pengobatan untuk suami, istri, maupun anggota keluarga yang sedang sakit sebagaimana uraian di atas. Wallahu a’lam bis shawab. (berbagai sumber)

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI