WARTABANJAR.COM – Perhatian dunia saat ini tertuju pada Palestina, setelah Israel kembali melakukan serangan dan kali ini lebih dahsyat hingga mengarah pada genosida.
Konflik antara Israel dengan Palestina sendiri sudah cukup lama dan hingga kini belum juga menemukan titik terang penyelesaiannya.
Tokoh Ulama Tanah Air, Prof Quraish Shihab pun mengungkap kisah tentang ikhwal konflik di Palestina.
Jauh sebelum menguasai tanah di Palestina, orang Yahudi sangat dibenci.
Sangat populer kebencian itu. Misalnya ketika zaman Adolf Hitler, di mana orang-orang Yahudi banyak dibunuh (seperti peristiwa Holocaust), sehingga mereka terpencar-pencar ke berbagai negara.
Ada yang ke Yunani, Perancis, Inggris, Rusia, Eropa secara umum, dan seterusnya.
Karena terpencar-pencar itulah, mereka ingin bersatu dan memiliki negara sendiri.
Demikian cendekiawan Muslim Prof Muhammad Quraish Shihab mengawali paparannya dalam membahas sejarah pendudukan orang-orang Yahudi ke Palestina dalam akun Youtube Bayt Al-Qur’an dikutip NU Online, Sabtu (18/11/2023).
Pada Perang Dunia I (1914-1918), terjadi peperangan antara Inggris, Amerika, dan sekutunya, melawan Kesultanan Utsmaniyah.
Ketika itu, Menteri Luar Negeri Inggris berjanji bahwa pihaknya akan memberikan orang-orang Yahudi suatu negara, agar mereka membina negara ini, dan orang-orang Yahudi terpencar-pencar di mana-mana itu menyatu di sana.
Diusulkanlah tiga tempat, ada yang berkata empat tempat. Yang pertama Argentina, yang kedua Uganda, yang ketiga Palestina.
Ada yang berkata juga Afrika Selatan. Orang-orang Yahudi memilih Palestina. Lalu mereka mencari dalih keagamaan.