WARTABANJAR.COM, RIYADH- Presiden RI, Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023), mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar selalu bersatu dan berada di garda terdepan dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina.
Menurutnya, OKI harus demikian menggunakan semua cara damai, pengaruh dan upaya diplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina,” tegas Jokowi.
Ia menegaskan bahwa OKI harus mampu menghasilkan hal yang konkret agar kekejaman Israel di Gaza dapat segera dihentikan.
“Satu bulan telah terjadi kekejaman ini, dunia seolah benar-benar tidak berdaya,” katanya.
Ia mengatakan lagi bahwa saat ini ada lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia dan lebih dari 190 pimpinan negara namun hingga saat ini tak satu pun mampu menghentikan kekejaman tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola oleh Hamas, mengatakan hingga Sabtu (11/11/2023), sedikitnya 11.000 orang meninggal dalam serangkaian serangan Israel.
Sementara serangan pendahuluan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu menewaskan sedikitnya 1.200 warga Israel.
Mereka juga menyandera 242 warga Israel yang hingga kini masih di tahan di Gaza.
Dalam kesempatan ini, Jokowi menyampaikan empat saran konkret untuk penyelesaian krisis di Gaza.
Pertama, agar kedua pihak, Israel dan Hamas, segera menyepakati gencatan senjata.
“Tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik. Israel telah gunakan narasi ‘self defense‘ (membela diri) dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera melakukan gencatan senjata,” tegasnya.