WARTABANJAR.COM, GAZA – Hamas, yang merupakan kelompok militan Palestina dalam melawan Israel, melakukan serangan besar-besaran terhadap negara Yahudi itu, Sabtu (7/10/2023) pagi.
Dilaporkan, setidaknya 250 orang tewas akibat serangan Hamas ini, dan ratusan lainnya luka-luka.
Juru Bicara Hamas, Khaled Qadomi menyebutkan, serangan ke Israel dilakukan sebagai respons atas kekejaman yang dirasakan rakyat Palestina selama beberapa tahun belakangan.
Baca juga: Pangeran Brunei, Prince Mateen Akan Menikah dengan Pesta 10 Hari
“Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, situs-situs suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal ini adalah alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” ujarnya dilansir Al Jazeera.
Sementara itu, Komandan Militer Hamas Mohammed Deif mengatakan, serangan ke Israel merupakan respons atas blokade yang terjadi di Gaza selama 16 tahun.
“Cukup sudah. Hari ini rakyat mendapatkan kembali revolusi mereka,” ujarnya Deif dikutip dari Associated Press, Sabtu.
Sementara itu dilansir Arab News, setidaknya 200 warga Israel tewas dalam serangan perlawanan Palestina, kata layanan ambulans Israel. Lebih dari 1.100 warga Israel terluka, kata kementerian kesehatan, sementara puluhan orang disandera, menurut laporan.
Serangan tersebut menandai infiltrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke dalam Israel oleh kelompok bersenjata Hamas yang jumlahnya tidak diketahui dan menyeberang dari Jalur Gaza, dan merupakan pukulan terberat bagi Israel dalam konflik dengan Palestina sejak bom bunuh diri pada Intifada Kedua sekitar dua dekade lalu. (berbagai sumber)