WARTABANJAR.COM, DERNA – Seminggu setelah banjir bandang sebesar tsunami menghancurkan kota pesisir Derna di Libya, yang menyebabkan ribuan orang tewas, upaya bantuan internasional semakin meningkat seiring dengan berlanjutnya upaya pencarian dan penyelamatan.
Penduduk yang mengalami trauma, 30.000 di antaranya kini menjadi tunawisma di Derna saja, sangat membutuhkan air bersih, makanan, tempat tinggal dan persediaan dasar di tengah meningkatnya risiko kolera, diare, dehidrasi dan kekurangan gizi, badan-badan PBB telah memperingatkan.
“Terima kasih Tuhan telah memberi kami kesabaran. Saya duduk di sini mencoba membersihkan dan memverifikasi siapa yang hilang. Saya mencoba memahami situasinya. Saya tidak pergi,” Hamad Awad, seorang warga Derna, mengatakan kepada Al Jazeera.
“Di kota ini, setiap keluarga terkena dampaknya,” kata seorang warga, Mohammad al-Dawali, kepada kantor berita AFP.
Baca juga: Kesekian Kalinya Masjid Al-Aqsa Diserbu, Ini Pernyataan Arab Saudi
Menteri Kesehatan wilayah timur, Othman Abdeljalil, mengatakan 3.252 orang dipastikan tewas di Derna.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan sekitar 11.300 orang telah tewas.
Bulan Sabit Merah Libya, yang dikutip OCHA untuk datanya, menjauhkan diri dari laporan tersebut.
Para pejabat Libya dan organisasi-organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa mungkin jauh lebih besar, karena ribuan orang masih hilang.
Banjir besar terjadi ketika Libya dilanda badai Daniel yang berkekuatan badai pada tanggal 10 September, yang sebelumnya membawa banjir mematikan ke Yunani, Turki dan Bulgaria.