Dalam kesempatan ini, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tanbu, Sulhadi menyampaikan, bahwa musim terjadinya Karhtula di Tanah Bumbu memiliki siklus kejadian dalam 4 tahunan.
Lanjutnya, saat ini yang di takuti dunia adalah perubahan iklim yang menyebabkan frekuensi bencana alam dunia naik drastis.
Hal demikian menjadi sorotan kepada seluruh Indonesia termasuk negara tetangga, karena isu kabut asap ini akan menjadikan dampak buruk terhadap citra pemerintah.
“Kita semua wajib terlibat untuk melaksanakan pencegahan, pemetaan, penegakan hukum serta penangganan karhutla”, tutupnya. (edj/mc)
Editor: Erna Djedi