Menag Yaqut Tolak dari Jamuan Makan dan Kompensasi dari Pengusaha Arab Saudi, Ini Penyebabnya

    WARTABANJAR.COM, MEKKAH – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menolak ajakan jamuan makan bahkan kompensasi yang ditawarkan pengusaha penyedia layanan haji ( masyariq ) di Arab Saudi.

    Hal itu dilakukan Menag Yaqut karena ia marah besar dengan masyariq yang telah melakukan wanprestasi dengan menelantarkan jatah makan jemaah haji Indonesia.

    Akibatnya, jemaah haji reguler asal Indonesia mengeluhkan jatah makanan yang berulang kali terlambat didistribusikan, menu makanan yang “seadanya”, serta sempat terlantar selama tujuh jam tanpa makan dan minum akibat keterlambatan bis penjemputan.

    BACA JUGA: Menag Yagut Sebut Kuota Haji Indonesia 2024 Sebanyak 221.000 Jemaah, Berikut Tahapannya

    Keluhan para jemaah haji itu muncul ketika mereka melakukan ritual puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

    Pemerintah pun diminta mengevaluasi operator penyedia konsumsi, akomodasi, dan transportasi bagi jemaah haji asal Indonesia.

    Kemarahan Menag berawal dari jemaah haji yang belum mendapat makanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna/Armina).

    Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini datang langsung ke tenda misi haji di Mina untuk memastikan semua layanan bagi jemaah haji, akhir Juni 2023.

    Dia kaget karena masih banyak jemaah yang belum makan. Dia lalu memanggil masyariq untuk meminta pertanggungjawaban masalah ini. Yaqut bahkan tegas menolak tawaran makan oleh masyariq.

    “Selama jemaah saya sudah makan, baru saya makan. Kalau jemaah saya belum makan, saya tidak akan makan,” tegasnya.

    Saat itu, hingga pukul 22.32 WAS masih ada jemaah di 2 maktab yang belum makan. Setelah semua sudah makan, baru Yaqut menyelesaikan kunjungannya.

    Keesokan harinya, Yaqut datang lagi ke Mina. Rupanya, masalah belum selesai, termasuk soal makanan.

    Dia bahkan menolak keras tawaran kompensasi yang ditawarkan masyariq atas berbagai tindakan wanprestasi yang mereka lakukan.

    “Dan enggak usah bicara kompensasi dengan kami, kami enggak butuh kompensasi. Enggak usah nanti nanti, cek sekarang,” ujar dia.

    Pelayanan di Arafah, Muzdalifah, Mina memang jadi perhatian. Ada sejumlah catatan mulai dari air, konsumsi, transportasi hingga sanitasi.

    BACA JUGA: AWAS! 5 Barang Dilarang dalam Koper Jemaah Haji, Bawa Air Zamzam Akan Dibongkar

    Catatan itu sudah disampaikan Yaqut saat bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq. Ini disampaikan untuk perbaikan tahun depan.

    “Saya melihat Kementerian Haji dan Umrah punya semangat untuk terus berubah dan melakukan peningkatan layanan. Saya kira ini menjadi perhatian kita bersama agar penyelenggaraan ibadah haji di masa yang akan datang berjalan lebih baik lagi,” katanya usai menghadiri Haflat Al-Hajj Al-Khitamy di Makkah, Sabtu (1/7/2023).(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor: didik tm

    Baca Juga :   Sebelum Rumahnya Terbakar Hingga Tewas Sekeluarga, Wartawan Rico Tayangkan Berita Judi Libatkan Oknum Aparat

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI