Puncak Kemarau di Agustus 2023, Karhutla Diprediksi Lebih Tinggi

    WARTABANJAR.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau 2023 lebih kering dari biasanya atau sering disebut dengan fenomena El Nino.

    Kondisi ini diprediksi meningkatkan potensi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang lebih tinggi pada tahun 2023.

    Sebagai langkah konkret penanggulangan Karhutla, Mendagri telah mengeluarkan instruksi kepada Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia melalui Inmendagri Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah Dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan.

    Baca Juga

    Breaking News Temuan Mayat di Bawah Jembatan PHB

    Dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/5/2023), Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA, menegaskan bahwa Inmendagri ini menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah, khususnya para Gubernur dan Bupati/Walikota sebagai Pemimpin Satgas Karhutla, dengan melibatkan semua komponen yang ada di daerah, termasuk pelibatan masyarakat.

    “Penanggulangan Bencana Karhutla ini tidak bisa dikerjakan secara parsial apalagi ego sektoral, karena peristiwanya seringkali melintasi batas administrasi provinsi maupun kabupaten/kota, oleh karena itu koordinasi intensif dengan Kementerian/Lembaga dan jajaran Forkopimda, serta pelibatan pentahelix dengan partisipasi masyarakat sebagai basisnya, mutlak untuk dilakukan,” ungkap Safrizal.

    Puncak musim kemarau 2023 sendiri diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus mendatang. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah antisipatif konkret dilapangan sehingga dapat sedini mungkin dilakukan mitigasi resiko bencananya.

    Baca Juga :   PKS Proses Pemecatan Anggota DPRD Singkawang Tersangka Kekerasan Seksual Anak

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI