WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara terkait kasus senjata api (senpi) dirut BUMN meledak di Bandara Sultan Hasanudin, Makassar, Sulawesi Selatan
Senpi milik dirut BUMN itu meletus saat melewati pemeriksaan, Senin (17/4). Erick mengaku pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu temuan di lapangan mengenai hal tersebut.
“Saya harus pelajari dulu karena belum ada laporan tertulis. Tapi, kalau saya sebagai menteri enggak bawa pistol, memang kita datang ke rakyat mau nakut-nakutin? Enggaklah. Kita harusnya mesti melayani rakyat dong,” ucap Erick dikutip akun instagram lambe_turah.
Baca Juga
Lokasi Sholat Id Warga Muhammadiyah di Banjarbaru dan Batola
Erick mengatakan, dirinya akan memberikan sanksi kepada yang bersangkutan. Ia membandingkan dengan dirinya sebagai Menteri dan tak membawa senpi.
“Pasti dong (ada sanksi tegas), kalau sudah ada hitam di atas putihnya. Menterinya saja enggak bawa pistol, masa mau ketemu rakyat bawa pistol? Ketemu rakyat harus melayani. Kalau pistol air boleh kali buat lucu-lucuan, biar segar,” kata dia,
Menurut Erick, seharusnya dirut BUMN tidak membawa senjata api karena dirinya yang seorang menteri saja tidak pernah membawa pistol.
“Mestinya enggak boleh. Saya sebagai menteri enggak pernah bawa pistol,” ujarnya.
Sebelumnya, pistol milik Direktur Utama (Dirut) BUMN PT Berdikari, Harry Warganegara, meletus saat berada di area check-in Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).