Istana Legendaris Saddam Hussein Terbuka untuk Umum

    WARTABANJAR.COM – Mohammed Hakim menaiki tangga pualam, melihat ke Sungai Efrat yang mengalir di antara oasis pohon-pohon palem yang membentang sejauh mata memandang dan berswafoto.

    “Dia benar-benar tahu bagaimana memilih tempat yang bagus,” candanya, mengacu pada mantan penguasa Irak Saddam Hussein. Bangunan luas tempat dia berdiri adalah salah satu istana milik pemimpin yang digulingkan, dilansir Aljazeera, Senin (27/3/2023).

    Menghadap ke reruntuhan Babel kuno, istana bertingkat adalah manifestasi dari kerajaan perkasa yang dibayangkan Saddam: tangga spektakuler menyapu dari serambi megah ke kamar raksasa yang terbuka ke pemandangan sungai.

    Istana megah berdinding emas itu berjarak sekitar satu jam di selatan Baghdad, berdiri di atas bukit buatan manusia yang dibangun di atas reruntuhan desa Qawarish, yang dihancurkan untuk membebaskan lokasi yang dipilih orang kuat itu.

    Masalah terbaru di ‘Cradle of Civilization’

    Dua puluh tahun yang lalu, sebelum tank-tank milik koalisi pimpinan Amerika Serikat meluncur ke ibu kota, Baghdad, dan membuat Saddam melarikan diri, menginjak tanah ini di luar imajinasi terliar siapa pun.

    Pemimpin terkenal itu digulingkan pada 20 Maret 2003, ketika koalisi menyerbu negara itu. Setelah dia jatuh, ada momen sekilas ketika Irak bermimpi besar: Penggulingan Saddam mungkin bisa membawa kedamaian dan kemakmuran yang telah lama ditunggu.

    Sebaliknya, invasi memicu hampir dua dekade kekerasan dan konflik yang menjerumuskan seluruh bangsa ke dalam kekacauan dan melucuti aspirasi generasi Irak untuk hidup normal.

    Baca Juga :   Infrastruktur Mutu Indonesia Duduki Peringkat 27 Dunia, Cek Peringkat di ASEAN

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI