Bahaya Tidur Setelah Sahur di Bulan Puasa Bagi Kesehatan Tubuh

    Secara umum, beberapa uraian di atas tidak hanya menjelaskan bahaya tidur setelah sahur di bulan Ramadhan, namun lebih pada bahaya tidur setelah makan, baik di bulan Ramadhan ataupun tidak.

    Tidur setelah makan berdampak bahaya bagi kesehatan tubuh, khususnya perut, sebab saat itu makanan yang dikonsumsi belum sepenuhnya dicerna dengan sempurna.

    Karenanya, sangat dianjurkan bagi orang yang hendak puasa untuk mengakhirkan sahur hingga mendekati waktu shalat Subuh, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad.

    Bahkan, jarak selesainya sahur Nabi Muhammad dan waktu salat seukuran membaca 50 ayat Al-Qur’an.

    Dalam riwayat Zaid bin Tsabit, Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya:

    “Kami (Zaid bin Tsabit) sahur bersama nabi, kemudian ia beranjak untuk shalat. Kemudian aku (Anas bin Malik) bertanya (kepada Zaid): Berapa lama jarak antara azan dan sahur? Zaid menjawab: Seukuran (mambaca) lima puluh ayat,” (HR Anas bin Malik).

    Syekh Hasan al-Udwi al-Hamzawi dalam salah satu karyanya mengatakan bahwa terdapat dua hikmah dari mengakhirkan sahur, yaitu:

    (1) agar badan semakin sehat dan kuat dalam menjalankan aktivitas selama satu hari ketika sedang berpuasa; dan (2) agar tidak tertidur setelah sahur. (Syekh Hasan al-Udwi, an-Nurus Sari min Faidhi Shahihil Imam Bukhari, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: 2000], juz IV, halaman 423).

    Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan tidur setelah sahur harus ditinggalkan, karena bisa mengganggu pada proses pencernaan makanan dalam perut, yang bisa berdampak bahaya pada kesehatan tubuh.

    Baca Juga :   Kemenag Akan Umumkan Daftar Jemaah Haji Khusus Berhak Lunasi Biaya Haji 2025

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI