“Mereka harus membawa buku/lembar kegiatan yang kemudian ditandatangani pengurus Mesjid/Mushala. Dan ini sebagai tambahan nilai mata pelajaran Agama,” tambah Nuryadi.
Walaupun siswa diliburkan, pihak sekolah tetap akan memberikan tugas Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswanya, PR ini sesuai dengan jumlah mata pelajarannya.
“Program Pesantren Ramadhan selama tiga hari sifatnya hanya sebagai imbauan, namun jika sekolah ingin melaksanakan lebih lama lagi, itu tentu tidak jadi masalah. Jadi, bebas lamanya waktu untuk Pesantren Ramadhan,” katanya lagi.
“Jadi, mereka selama Ramadhan tidak libur sama sekali. Ada tugas yang diberikan sekolah sesuai dengan apa yang mereka pelajari. Kami berharap, anak bisa belajar di rumah sambil menjalankan ibadah puasa,” tutupnya. (ufx)
Editor: Erna Djedi