Selama banjir, demi menyambung hidup, para petani itu beralih pekerjaan menjadi pencari ikan.
Mereka juga mengharapkan ada bantuan dari pemerintah.
Selain sektor pertanian, intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir ini juga membuat sejumlah rumah warga kebanjiran.
Dari Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar mencatat, total 10.207 rumah terendam dan 49.419 jiwa terdampak.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjar, Warsita, Minggu (26/2/23) menjelaskan, ada sekitar 10 ribu rumah yang terendam banjir ini dan tersebar di sembilan kecamatan.
“Rumah yang paling banyak terendam di Kecamatan Martapura, ada sekitar 3.519 rumah dan 14.167 jiwa yang terdampak,” urainya.
Berikut rinciannya, lanjut Warsita :
- Kecamatan Martapura: sekitar 3.519 rumah terendam dan 14.167 jiwa yang terdampak.
- Kecamatan Pengaron: total 2.114 rumah yang terendam dan 7.063 jiwa yang terdampak.
- Kecamatan Astambul: 1.919 rumah terendam dan 19.623 jiwa terdampak
- Martapura: ada 4.752 jiwa terdampak dari 1.508 rumah yang terendam
- Kecamatan Martapura Timur: 644 rumah terendam dan 2.240 jiwa terdampak
- Kecamatan Karang Intan: 236 rumah terendam, 708 jiwa terdampak
- Kecamatan Simpang Empat: tercatat ada 142 rumah terendam, 488 jiwa terdampak
- Kecamatan Cintapuri Darussalam: 110 rumah terendam, 338 jiwa terdampak
- Kecamatan Sungai Pinang: 15 rumah yang terendam, 40 jiwa terdampak
Disampaikan juga oleh Warsita, bahwa untuk ketinggian air bervariasi.
“Paling dalam di Kecamatan Pengaron, ada yang sampai dua meter. Di lainnya, dari 20 sentimeter sampai satu meter,” pungkasnya.(ufx)
Editor: Yayu