Banjir Kabupaten Banjar, 10 Ribu Rumah Terendam, 49 Ribu Warga Terdampak

    WARTABANJAR.COM, MARTAPURA- Ketinggian air yang merendam rumah warga di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, berangsur surut, Minggu (26/2/23) sore dari 80 sentimeter menjadi 40 sentimeter.

    Banyak warga yang tidak mengungsi karena sudah terbiasa mengalami banjir.

    Mereka memilih bertahan di lantai dua rumah sembari menunggu banjir surut.

    Walau sudah terbiasa dengan banjir, tetap saja ada hal tidak nyaman dirasakan, khususnya bagi para petani.

    Karena banjir ini mereka tak bisa bercocok tanam sebab sawah mereka terendam air.

    Di antaranya adalah Sumadi.

    “Sekarang, masih belum bisa menanam padi karena banjir seperti ini,” keluhnya.

    Dia menjelaskan, baru bisa menanam padi ketika musim kemarau tiba.

    “Mungkin sekitar bulan April nanti, itu pun kalau tidak hujan,” imbuhnya.

    Camat Pengaron, Alipudin mengatakan ada sekitar 100 hektar lahan yang terdampak banjir di wilayahnya.

    “Kawasan lahan pertanian yang terdampak yakni di Desa Benteng, Lubang Baru, Lok Tunggul, Pengaron dan Mangkauk,” rincinya.

    Para petani, ujarnya, memilih menanam padi saat musim kemarau tiba nanti.

    “Harapan petani, selain tidak ada banjir, nanti kalau musim tanam bisa dapat bantuan benih atau bibit padi,” kata Alipudin.

    Tidak hanya di Pengaron, dampak banjir yang meluas ke sektor pertanian ini juga terjadi di wilayah Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.

    Menurut Camat Martapura Timur, Guslan, banjir telah membuat petani kesulitan dan harus menunda bertani.

    “Luas lahan pertanian kami di Martapura Timur ada sekitar 317 hektar, tersebar di empat desa, yaitu Tambak Anyar Ilir, Tambak Anyar, Tambak Anyar Ulu dan Pematang Baru. Mayoritas petani tidak bisa menanam padi karena masih kebanjiran,” bebernya.

    Baca Juga :   Polsek Sungai Tabuk Amankan Pergeseran Kotak dan Bilik Suara

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI