WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Minyak goreng kemasan, Minyakita, yang diluncurkan pemerintah Juli 2022 lalu mendadak langka di berbagai daerah, membuat harganya tembus sampai Rp20 ribu per liter.
Padahal, produk minyak goreng yang diinisiasi oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tersebut harusnya hanya dijual seharga Rp14 ribu per liter, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku.
Di sejumlah pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan, seperti di Pasar Pa’baeng-baeng, Jalan Sultan Alauddin misalnya, harga Minyakita dijual beragam dan di atas HET mulai dari Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per liter.
Senada, minyak goreng curah juga dijual bervariatif mulai dari Rp16 ribu-Rp25 ribu per liter.
Seorang pedagang, Darwis menuturkan sudah lebih seminggu ini dia tak menjual minyak goreng tersebut, namun minyak kemasan lainnya, stoknya masih melimpah dengan harga yang lama.
“Minyak curah langka sudah seminggu, Minyakita lebih satu minggu. Minyakita ecerannya Rp20 ribu, refill Rp18 ribu. Minyak curah sisa satu botol isi 1,5 liter itu Rp25 ribu. Bimoli masih tetap Rp25.000,” kata Darwis, Sabtu (28/1/2023) kemarin.
Pedagang lainnya, Aan mengaku hanya mendapatkan satu karton Minyakita yang berisi 12 liter dari distributor selama satu pekan terakhir.
Padahal sebelumnya, dia mendapatkan pasokan Minyakita dua kali lipat dari saat ini.
“Karena ada pembatasan. Biasa ambil dua jerigen, sekarang satu jerigen. Kalau Minyakita juga dibatasi, ambil di distributor minimal 1 dus isi 12 liter langsung habis satu hari. Harga jualnya Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu,” ungkapnya.
Sedangkan pedagang lainnya, Roslina mengaku memiliki stok Minyakita dan minyak curah.