Kemenkes dan BPOM Terus Telusuri Gagal Ginjal Akut Anak, di Banjarmasin Belum Ditemukan

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Kemenkes dan BPOM terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya penyebab Gagal Ginjal Akut.

    Untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam rangka pencegahan, Kemenkes sudah meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau obat sirup, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

    Bila anak sakit, dianjurkan ke dokter dengan mendapat pengobatan sesuai dosis dan usia.

    Sebagai alternatif dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya.

    Lebih lanjut, sebagai bentuk kewaspadaan dini, Kemenkes meminta masyarakat terutama orangtua yang memiliki anak usia 0-18 tahun untuk aktif melakukan pemantauan umum dan gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti penurunan volume urine yang dikeluarkan, demam selama 14 hari, gejala ISPA, dan gejala infeksi saluran cerna.

    Sementara itu, di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menyebut belum menemukan kasus tersebut.

    “Belum ditemukan. Kita sudah meminta tim surveillance atau pengawasan di tiap Puskesmas, apabila ditemukan gejala mengarah pada anak, segera laporkan,” ujar
    Sekretaris di Dinkes Banjarmasin, dr Dwi Atmi Susilastuti, dikutip Kamis (20/10/2022).

    Dwi Atmi mengatakan, surveillance sudah bergerak begitu mendapat kabar adanya kasus baru terkait kesehatan, seperti adanya varian baru Covid-19. (edj/berbagai sumber)

    Editor: Erna Djedi

    Baca Juga :   Berprestasi & Berpengalaman Internasional, AKBP Ricky Boy Siallagan Resmi Jabat Kapolres Tanah Laut

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI