WARTABANJAR, KYIV – Pasca pengeboman terhadap jembatan Krimea, Rusia melancarkan serangan balasan di beberapa kota di Ukraina pada Senin, 10 Oktober 2022.
Serangan akibat rudal sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 89 orang lainnya, menurut dinas kepolisian nasional.
Serangan tersebut dilaporkan, ditujukan terhadap penduduk sipil, terhadap fasilitas infrastruktur penting dan tidak ada pasokan listrik di beberapa pemukiman, menurut juru bicara polisi nasional Ukraina Mariana Reva.
Selain itu, sirene serangan udara berbunyi di Kiev untuk kedua kalinya pada hari Senin dan mengirim banyak orang di seluruh kota untuk kembali ke bawah tanah yakni ke tempat perlindungan menyusul rentetan serangan rudal Moskow pada Senin pagi.
Melansir dari Daily Mail, Selasa, 11 Oktober 2022, ledakan baru juga dilaporkan di kampung halaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Kryvyi Rih, Kremenchuk.
Kepala administrasi militer untuk wilayah Poltava Ukraina, Dmytro Lunin menggungah di Telegram bahwa Pertahanan udara di Kremenchuk sekarang sedang bekerja untuk mengantisipasi serangan dari Rusia.
Sementara itu, dilansir Arab News, Majelis Umum PBB mulai memperdebatkan pada hari Senin apakah akan menuntut agar Rusia membalikkan arah dalam mencaplok empat wilayah Ukraina – sebuah diskusi yang muncul ketika serangan rudal paling ekstensif Moskow dalam beberapa bulan kembali membuat banyak komunitas internasional khawatir.
Pertemuan majelis, yang direncanakan sebelum serangan Senin, dimaksudkan untuk menanggapi penyerapan Rusia bulan lalu dari wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia Ukraina. Langkah tersebut mengikuti “referendum” yang diatur oleh Kremlin yang telah ditolak oleh pemerintah Ukraina dan Barat sebagai tidak sah.