WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Nilai tukar rupiah sore ini, Senin (3/10/2022) berada di level Rp15.302 per dolar AS, melemah 75 poin atau 0,5 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.293 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia sedang di zona merah.
Yen Jepang melemah 0,22 persen, baht Thailand melemah 0,54 persen, peso Filipina melemah 0,58 persen, won Korea Selatan melemah 0,69 persen, dan yuan China menguat 0,13 persen.
Dolar Singapura juga menguat 0,08 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.
Sebaliknya, mata uang utama negara maju mayoritas berada di zona hijau.
Tercatat euro Eropa menguat 0,06 persen, poundsterling Inggris menguat 0,36 persen, dan franc Swiss melemah 0,09 persen.
Lalu, dolar Australia menguat 0,78 persen dan dolar Kanada menguat 0,58 persen.
Analis DCFX, Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah disebabkan oleh data inflasi Indonesia yang hampir menyentuh 6 persen yakni 5,95 persen (yoy) di September 2022.
Sementara secara bulanan, inflasi Indonesia tercatat sebesar 1,17 persen, atau tertinggi sejak Desember 2014.
“Rupiah melemah tajam oleh data inflasi Indonesia September yang melonjak tinggi,” ujarnya.
Selain itu, pelemahan rupiah juga didorong oleh sentimen risk off di bursa saham global yang menekan hampir seluruh mata uang negara berkembang.
Hal ini lantaran kebijakan yang diambil oleh The European Central Bank (ECB).
“Risk off sentimen menyebabkan imbal obligasi AS menurun, namun dolar AS sendiri melemah terhadap euro oleh ekspektasi ECB yang akan lebih agresif dan poundsterling yang menguat setelah menkeu Inggris membatalkan rencana pemangkasan pajak,” jelasnya. (berbagai sumber)