Juga, kasus yang diambil oleh Kim Yu Ri akan melibatkan masalah hukum yang tersembunyi dalam kehidupan kita sehari-hari, menambahkan dosis realisme yang sehat dan aksesibilitas ke subjek hukum yang berat.
2. Penggunaan Klise yang Cerdas.
Novel web asli yang menjadi dasar “The Law Cafe” menampilkan sejumlah kiasan yang telah teruji waktu, termasuk “teman jadi kekasih,” “cinta lama tak berbalas,” “ketegangan romantis yang menyamar sebagai pertengkaran,” dan banyak lagi.
Meskipun formula ini mungkin terlalu akrab bagi pemirsa, mereka juga disukai karena suatu alasan dan penggunaannya dalam drama telah membuat pemirsa sangat menyukai pasangan utamanya.
Namun, bahkan ketika “The Law Cafe” memasukkan klise semacam ini, sudah ada petunjuk bahwa segala sesuatunya mungkin tidak berjalan persis seperti yang diharapkan pemirsa.
Salah satu perubahan besar di episode 1 adalah bahwa Kim Jung Ho dan Kim Yu Ri sudah berkencan di masa lalu, sementara episode 2 membuat penonton lengah ketika ciuman dekat romantis di tangan tiba-tiba berubah menjadi Kim Jung Ho yang menggigit Kim Yu Ri.
Karena drama ini menyeimbangkan kiasan yang sudah dikenal dengan tikungan yang tidak terduga, ceritanya pasti akan membuat pemirsa tetap betah menonton.
3. Ide Baru dan Menyegarkan dalam Mencari Keadilan.
Baru tayang dua episode, Kim Yu Ri dan Kim Jung Ho telah menghadirkan metode baru yang luar biasa dalam mengabdikan hidup mereka untuk keadilan.
Mendobrak prasangka tentang cara-cara di mana seorang pengacara dapat melindungi klien mereka dengan baik, Kim Yu Ri dengan berani menyarankan bahwa cara terbaik seorang pengacara dapat membantu seseorang adalah dengan memecahkan masalah mereka sebelum mereka dibawa ke pengadilan.