WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus (Franky) Welirang buka suara terkait isu kenaikan harga mi instan yang bisa mencapai 3 kali lipat.
Ia mengatakan hal itu berlebihan.
Untuk diketahui, salah satu merek mi instan yang dikeluarkan oleh Indofood ialah Indomie.
Franky menjelaskan, saat ini harga gandum internasional sudah berada di level tertingginya.
Baca juga:
Stabilkan Harga, DKPP Kalsel dan Badan Pangan Nasional Adakan Pasar Murah
Karena itu, ia menilai harga gandum tak akan mengalami kenaikan lagi.
Meski begitu, ia mengakui harga mi instan bisa saja mengalami kenaikan, tapi tak akan sampai 3 kali lipat.
Sebab, harga gandum pun tak naik sebesar itu, bahkan tak mencapai 100%.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengatakan harga mi instan akan naik tiga kali lipat imbas perang Rusia-Ukraina.
Baca juga:
Truk Kontainer Lindas Motor di Jalan Lingkar Dalam Ukhuwah, Korban Dilarikan ke RS Bhayangkara
Pasalnya, perang antara kedua negara membuat ratusan ton gandum tertahan sehingga membuat harganya naik.
“Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum tidak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3 kali lipat,” katanya.
Sementara, di tempat terpisah, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah membantah kenaikan harga mi instan imbas dari kenaikan harga gandum.
Ia menyebut, suplai dari beberapa negara akan membanjiri, sehingga berpengaruh pada harga produknya.