WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Harga emas dunia terpantau bergerak variatif pada awal perdagangan Rabu (25/5/2022) setelah ditutup menguat kemarin.
Mengutip Bisnis.com yang melansir Bloomberg, harga emas berjangka kontrak Agustus di divisi Comex New York Exchange terpantau melemah 0,01 persen atau 0,2 poin ke level US$1.871,20 per troy ounce pada pukul 6.49 WIB.
Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau menguat 0,05 persen atau 1 poin ke level US$1.867,45 per troy ounce.
Harga emas berjangka menguat 17,60 poin atau 0,95 persen ke level US$1,865,40 kemarin, Selasa (24/5), terdorong pelemahan dolar AS yang menyentuh level 101.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun juga telah jatuh, turun hampir 3,7 persen hanya pada Selasa (24/5/2022) saja dan menuju kerugian minggu ketiga berturut-turut.
Data ekonomi yang dirilis pada hari yang sama juga mendukung emas.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru AS turun 16,6 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman di 591.000 pada April, tingkat terendah sejak April 2020.
Penurunan itu jauh lebih buruk daripada yang diproyeksikan para analis.
Indeks manajer pembelian (PMI) jasa-jasa S&P Global turun menjadi 53,5 pada Mei dari 55,6 pada April, terendah empat bulan dan di bawah perkiraan konsensus 55,0 dari para ekonom.
Indeks PMI manufaktur AS turun menjadi 57,5 pada Mei dari 59,2 pada April, sesuai dengan perkiraan ekonom 57,4. “Tren naik saat ini dapat berlanjut ke US$1.900 dan US$1.910 di mana momentum dapat habis,” kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di skcharting.com.