“Beliau telah berpesan agar disiapkan dengan matang oleh seluruh kementerian terkait dan lembaga terkait, mengingat berdasarkan proyeksi atau prediksi dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, angka yang akan melaksanakan mudik itu berkisar antara 76-86 juta warga Indonesia yang akan melaksanakan mudik Idulfitri setelah dua tahun absen tidak ada mudik,” ujarnya.
Secara khusus, Presiden meminta jajarannya untuk memperhatikan ketersedian dua hal, yaitu pertama, bahan pangan dan kedua, bahan bakar minyak (BBM).
“Tadi dari kementerian-kementerian yang terkait sudah melaporkan tentang kesiapannya dan insyaallah sebagian besar sudah siap. Ada beberapa hal lagi yang masih sifatnya akan disempurnakan atau diperbaiki untuk menyongsong, terutama mudik tahun 2022 ini,” ujar Menko PMK.
Selain itu, Kepala Negara juga menekankan agar pelaksanaan perjalanan mudik tahun ini betul-betul diatur secara tepat dan yang ketat, sehingga tidak menimbulkan risiko-risiko yang tidak perlu sehingga semua orang bisa menikmati mudiknya dengan gembira dan sampai tujuan dengan selamat.
“Salah satu poin yang menjadi perhatian Bapak Presiden, yang menjadi tekanan Bapak Presiden bahwa angka COVID-19 yang sekarang sudah turun harus betul-betul dipertahankan, syukur-syukur setelah Lebaran nanti justru lebih rendah dibanding yang sekarang ini,” kata Muhadjir.
Terkait hal itu, lanjut Menko PMK, Presiden menginstruksikan jajaran terkait untuk terus meningkatkan laju vaksinasi terutama untuk dosis kedua dan lanjutan atau booster khususnya bagi masyarakat yang akan melakukan mudik. Hal ini dilakukan pemerintah agar dapat terus menekan laju penyebaran COVID-19.