WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Dua tahun berlalu, atlit berprestasi meraih juara Internasional Traditional Karate Federation (INATKF) hingga kini masih menantikan bonus dari Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalsel.
“Kami sempat dijanjikan bonus akan direalisasikan pada Oktober 2021 berbarengan dengan bonus peraih medali PON di Papua, namun hingga sekarang kami tak ada kelanjutannya,” kata Ketua Harian Pengcab Indonesian Traditional Karate Federation (INATKF) Hulu Sungai Selatan, M Fikriyan Hidayat, Senin (28/2/2022).
Disebutkannya, beberapa kejuaraan yang diikuti diantaranya, Kejuaraan Asia-Africa online championship yang di ikuti oleh belasan Negara se-asia dan afrika di EGYPT (Mesir), Prague Open 1 Praha Republik Ceko, Asia-Africa 2 Indonesia, Mediterania Championship (France) dan Prague Open Online Championship Winter.
Meski kejuaraan tersebut bersifat online, namun persiapan dan pelaksanaannya pun samahalnya dengan kejuaraan secara langsung, melalui tahapan seleksi serta persiapan yang panjang.
Menurutnya, setiap pelaku olahraga yang berprestasi seharusnya mendapat perlakuan yang sama, apalagi mereka berjuang di tingkat internasional yang bukan perkara mudah tentu melalui proses yang tak biasa. Terlebih berproses ditengah pandemi.
“Ada 14 atlit karate tradisional menantikan bonus, ada 12 dari Hulu Sungai Selatan dan dua diantaranya dari Banjarmasin,” kata Fikriyan.
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan, Hermansyah ketika dikonfirmasi wartabanjar.com menyampaikan, agar kiranya para atlit yang mempertanyakan bonus bisa ke kantornya.