WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Dalam rangka mendukung kementerian Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai upaya memulihkan krisis pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada tahun 2022 kembali mengajukan 11 sekolah yang ada di Kalsel agar menjadi sekolah penggerak untuk menjalankan kurikulum yang baru yaitu Kurikulum Merdeka.
Kepala Disdikbud Kalsel, M. Yusuf Effendi mengungkapkan Kurikulum Merdeka ini merupakan perubahan yang sebelumnya kurikulum prototipe.
“Jadi untuk di Kalsel, pada tahun 2021 sudah ada sembilan sekolah yang ada di 3 kabupaten/kota menggunakan kurikulum prototipe,” ucapnya, Selasa (15/2/2022).
Sebanyak sembilan sekolah tersebut merupakan piloting sekolah penggerak yang ada di Kalsel yaitu SMAN 1 Kelumpang Hulu, SMAN 1 Kelumpang Utara, SMAN 1 Kelumpang Hilir, SMAN 1 Pamukan Utara, SMAN 1 Pulau Laut Timur, SMA Plus Citra Madinatul Ilmi, SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin, SMAN 13 Banjarmasin dan SMAN 5 Banjarmasin.
Yusuf mengatakan, salah satu keuntungan penggunaan kurikulum ini dapat mendukung para siswa dalam menentukan minatnya.
“Yang mana tidak ada lagi penyekatan seperti program peminatan di SMA dan siswa dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya,” ungkapnya.
Yusuf berharap dengan penggunaan kurikulum yang baru ini di tahun ajaran baru,nantinya dapat memudahkan proses belajar mengajar serta meningkatkan pemahaman bagi peserta didik.
“Dan bagi guru juga dapat menikmati manfaat dari kurikulum ini, karena bisa mengajar sesuai dengan capaian dan perkembangan peserta didik. Sehingga, sekolah bisa mengembangkan dan mengelola sesuai karakteristik satuan pendidik,” pungkasnya. (edj/hms)