Warga Pencari Kayu Manis di Pedalaman Loksado Bisa Bernapas Lega, Ini Penyebabnya


    WARTABANJAR.COM, KANDANGAN – Warga di kawasan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang biasa menggantungkan nafkahnya dengan mencari kayu manis, bisa bernapas lega.

    Pasalnya, harga kayu manis yang dihasilnya masyarakat pedalaman Loksado, Pegunungan Meratus, Provinsi Kalimantan Selatan, belakangan ini kian membaik hingga cukup mensejahterakan warga setempat.

    Wartawan Antara Biro Kalsel yang berada di Loksado, Minggu menyaksikan kian banyak warga menggeluti usaha kayu manis, terlihat banyak warga bekerja membersihkan kulit kayu manis di pelataran rumah masing-masing, kemudian dijemur, lalu setelah kering di ikat, dan siap di jual.

    Beberapa warga menuturkan, harga kayu manis belakangan ini kian membaik, kualitas baik mencapai Rp75 ribu per kilogram, itu harga cukup tinggi dalam sejarah usaha kayu manis di kawasan Pegunungan Meratus tersebut.

    Menurut mereka, untuk menjual kayu manis gampang sekali, karena pembeli atau pedagang pengumpul berdatangan ke lokasi rumah mereka, ada yang membawanya ke Banjarmasin, bahkan ada yang membawanya ke Pontianak.

    Menurut mereka, harga kayu manis memang berflutuasi, dulu penah hanya rp16 ribu per kilogram, kemudian turun naik, sampai Rp35 ribu per kilogram, lalu naik sampai Rp60 ribu per kilogram, sekarang memang sempat turun naik, terakhir cukup tinggi Rp75 ribu per kilogram.

    Kayu manis bagi warga Loksado merupakan usaha turun temurun, mereka mengebunkan tanaman tersebut di pegunungan kawasan tersebut, sejak ditanam hingga mampu berproduksi paling cepat enam tahun, tetapi yang ideal adalah sepuluh tahun, karena pohonnya cukup besar sehingga menghasilkan kulit kayu manis cukup banyak.

    Baca Juga :   Kabupaten Balangan Cetak Sejarah! Peringatan Hari Desa Nasional dan Pelantikan PPDI Berlangsung Meriah!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI