WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Musyawarah digelar para warga penyandang tuna netra di Kota Banjarmasin, Sabtu, bertempat di Balaikota, salah satu tuntutan mereka kepada pemerintah diberi peluang usaha di segala lini, sesuai kemampuan mereka.
Penasihat Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Banjarmasin, H Hesly Junianto, menyatakan musyawarah cabang ke-5 Pertuni Banjarmasin mengharapkan peningkatan perhatian pemerintah dalam pembinaan berusaha bagi mereka disegala lini.
“Mereka pun ingin kemandirian dan program Pertuni lebih ditingkatkan lagi untuk membina para anggotanya para tunanetra lebih profesional,” tutur Hesly Junianto, Sabtu (10/7/2021).
Kota Banjarmasin sebagai kota ramah difabel atau kota inklusi kiranya warga yang berkebutuhan khususnya ini diberikan ruang untuk berusaha di semua lini sesuai kemampuannya.
Artinya, kata Hesly Junianto, tidak hanya sebagai tukang pijat yang biasa dikenal kemampuan mereka, tapi juga diberi peluang lainnya di usaha lain.
“Program pelatihan juga lebih diperhatikan untuk mereka oleh instansi pemerintah sesuai bidangnya,” tutur Hesly Junianto.
Sebagaimana tema dalam Muscab ke-5 Pertuni Banjarmasin ini Bersatu Membangun Kota “Banjarmasin Menuju Inklusi Baiman dan Lebih Bermartabat yang Ramah terhadap Penyandang Disabilitas”.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyampaikan, Muscab Pertuni ini semoga bisa membangun kota inklusi dan akan terus didukung sepenuhnya dalam pembangunannya.
Dia menyampaikan, bahwa pihaknya akan memfasilitasi untuk akses penyandang disabilitas yang ingin berwisata ataupun yang jalan-jalan di Kota Banjarmasin.