WARTABANJAR.COM, JAKARTA-Sebentar lagi vaksin COVID-19 merek baru akan datang ke Indonesia, yaitu Moderna.
Vaksin ini berbeda dengan pendahulunya yang saat ini telah tiba di Indonesia, yaitu Sinovac, AstraZeneca dan Sinopharm.
Bedanya adalah pada teknologi penyimpanannya.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengemukakan vaksin berplatform messenger RNA” (mRNA) jenis Moderna di Indonesia membutuhkan teknologi penyimpanan secara khusus.
“Karena Moderna ini adalah vaksin pertama mRNA yang diterima di Indonesia sehingga perlu teknologi penyimpanan khusus, termasuk saat proses distribusinya,” katanya saat menggelar konferensi pers secara virtual dan dipantau di Jakarta, Jumat (2/7/2021).
Bedanya dengan vaksin lain, AstraZeneca misalnya, disimpan dalam rantai dingin bersuhu 2-8 derajat celcius sementara Moderna harus disimpan dalam rantai dingin bersuhu minus 20 derajat celcius.
“Jenis vaksin mRNA membutuhkan ruang penyimpanan rantai dingin bersuhu minus 20 derajat celcius di dalam kontainer khusus,” ujarnya.
Vaksin produksi ModernaTX Inc Amerika Serikat itu, katanya, didapatkan Indonesia melalui skema Covax Facility sebagai jalur multirateral pendistribusian vaksin COVID-19 di dunia.
Dia memastikan bahwa pemberian vaksin Moderna telah dilengkapi dengan tempat penyimpanan berteknologi khusus tersebut serta panduan pendistribusian dari produsen saat tiba di Indonesia.
“Karena vaksin ini diterima dari Covax mereka berikan vaksin bersama teknologi penyimpanan dan distribusinya,” katanya.