Merasa Dirugikan, Pemilik Hotel Niagara yang Disebut Angker dan Viral di Media Sosial Berikan Klarifikasi

“Bahkan kami banyak mendapat pesan tertulis dari para wisatawan asing. Jadi, saya tekankan lagi bahwa isu tentang hotel Niagara sebagai hotel berhantu ataupun tempat ajang bunuh diri itu tidak benar,” sambungnya.

Dia menjelaskan kisah awal hotel Niagara ini dibangun.

Dulunya, hotel ini adalah villa pribadi milik orang Belanda.

“Dulunya hotel ini merupakan villa pribadi milik orang Belanda yang ingin membangun sebuah tempat peristirahatan keluarganya di area Lawang sini. Karena dulu area Lawang itu merupakan daerah yang dingin, sepi, dan sangat nyaman untuk tempat peristirahatan,” lanjutnya.

Sementara untuk arsitek hotel ini adalah Fritz Joseph Pinedo.

Hotel ini dibangun kurang lebih selama 15 tahun mulai dari tahun 1918 dan pada tahun 1920, orang Belanda sang pemilik vila itu kembali ke negara asalnya, yaitu Belanda dan hotel ini dipercayakan ke ahli warisnya. Karena jarang dipakai akhirnya hotel ini terbengkalai sampai masa kemerdekaan,” tambahnya.

Setelah masa kemerdekaan, dia mengatakan kalau hotel ini sempat ditempati beberapa keluarga dan tidak jelas bagaimana status kepemilikannya.

Pada tahun 1960, ahli waris orang Belanda itu menjual villa ini ke pengusaha dari Tiongkok yang tinggal di Surabaya bernama Ong Kie Jay atau biasa disapa Baba Hong yang merupakan ayah Ongko Budihartanto.

“Kita mengenalnya dengan sebutan Baba Hong. Semenjak pengelolaan villa ini dialihkan ke Baba Hong, para penghuni villa mulai keluar satu per satu dan pada saat itu Baba Hong mulai membenahi villa ini. Dan pada tahun 1964, Baba Hong mengubah villa ini menjadi hotel dan diberi nama Hotel Niagara,” jelasnya.

Baca Juga :   Dedi Mulyadi Resmikan Larangan Minta Sumbangan di Jalan Lewat Surat Edaran

Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

BERITA LAINNYA

TERBARU HARI INI