Junta Militer Myanmar Lakukan Penggerebekan Dini Hari dan Tangkap 3 Warga

    WARTABANJAR.COM, MYANMAR-Suasana di Myanmar pascakudeta oleh militer setempat pada Februari 2021 lalu hingga kini masih menegangkan.

    Pasukan keamanan Myanmar melepaskan tembakan ketika mereka melakukan penggerebekan semalam di kota utama Yangon setelah membubarkan protes terakhir terhadap kudeta bulan lalu dengan gas air mata dan granat kejut.

    Negara Asia Tenggara itu telah jatuh ke dalam kekacauan sejak militer menggulingkan dan menahan pemimpin terpilih, Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021.

    Demonstrasi dan pemogokan harian telah mencekik bisnis dan melumpuhkan pemerintahan.

    Lebih banyak protes direncanakan pada Minggu setelah media lokal melaporkan bahwa polisi menembakkan peluru gas air mata dan granat setrum untuk membubarkan protes di Yangon, kota terbesar Myanmar, pada Sabtu.

    Tidak ada laporan korban jiwa.

    Kelompok protes Komite Serangan Umum Nasional mengatakan protes akan diadakan di Yangon, kota kedua Mandalay dan Monywa, juga pusat protes di mana PBB mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 50 orang.

    Hingga Minggu dini hari, penduduk mengatakan tentara dan polisi bergerak ke beberapa distrik di Yangon, melepaskan tembakan.

    Mereka menangkap setidaknya tiga orang di Kotapraja Kyauktada, kata penduduk di sana.

    Mereka tidak tahu alasan penangkapan itu.

    “Mereka meminta membawa pergi ayah dan saudara laki-laki saya. Tidak adakah yang akan membantu kami? Jangan sentuh ayah dan saudara laki-laki saya. Bawa kami juga jika Anda ingin mengambil mereka,” teriak seorang wanita saat dua dari mereka, seorang aktor dan putranya, dibawa pergi.

    Baca Juga :   Hendry Lie Ditangkap di Bandara, Pulang Diam-diam dari Singapura

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI