Akhirnya kini sungai Veteran mulai ada kemajuan, sepanjang permukaan sungai mulai tampak terlihat hampir 100 persen meski terkadang lebar kemudian mengecil luasnya, demikian juga air sungai mulai mengalir.
Kanal cukup berfungsi
Kanal buatan Belanda di Banjarmasin yang dianggap masih berfungsi cukup baik namun tetap tidak seperti semula adalah sungai Awang, sungai Zafri Zamzam, sungai Antasan Bondan dan sungai Antasan Raden.
Sungai Awang, adalah sungai membentang antara wilayah Kelurahan Sungai Miai dan Sungai Andai di Banjarmasin Utara, atau tepatnya di bawah jembatan Sungai Andai.
Sungai yang didata Pemkot Banjarmasin dengan panjang 1.999 meter dan luas 63 meter tersebut bermuara di sungai Martapura dan berakhir ke sungai Barito.
Sungai tersebut kini masih bisa dilalui kapal-kapal kayu cukup besar, sebab jembatan sungai Andai sudah dibuat lebih tinggi untuk bisa dilalui transportasi sungai.
Sungai tersebut biasa juga dijadikan tempat latihan para atlet dayung Kalsel, hingga bisa dinilai kondisi sungai yang merupakan dulunya kanal buatan Belanda tersebut masih cukup baik.
Kemudian sungai Zafri Zamzam di Jalan Zafri Zamzam Banjarmasin Barat merupakan sungai yang bermuara langsung ke sungai Barito, sungai terpanjang di Kalimantan.
Sungai Zafri Zamzam dikenal juga dengan nama sungai Kerokan, artinya sungai yang dikeruk, dari data sungai Pemerintah Kota Banjarmasin, panjang sungai itu sekitar 682 meter, dengan lebar sekitar 23 meter.
Sungai di hadap Stadion sepakbola 17 Mei, kandang klub liga nasional Barito Putera berhadapan pula dengan RS Suaka Insan tersebut didesain menjadi objek wisata, siring sungainya diperbaiki dan ada taman, di mana sempat direncanakan akan ada pasar Terapung dibuat yang merupakan ikon wisata Kota Banjarmasin yang sudah mendunia.