Sungai A Yani dari KM-1 hingga KM-6 perbatasan Banjarmasin dan Kabupaten Banjar sudah tinggal cerita, sisa-sisanya tidak lebih hanya sebagai drainase, terkadang lebar terkadang sempit, tertutup jembatan rumah toko, hingga sulit lagi dikembalikan ke aslinya.
Sungai Veteran sempat lebih parah lagi kondisinya, puluhan tahun mati suri, permukaan sungai ditutup bangunan rumah warga, hingga sekitar tahun 2016 baru semuanya bisa ditertibkan semuanya.
Meski sudah mulai terlihat bentuk sungainya saat ini, namun kondisinya juga tidak sesuai aslinya dulu, sekarang sebagiannya sudah menyempit.
Tapi kondisi sungai Veteran lebih mendingan daripada sungai A Yani, karena sebagiannya terlihat luas, bahkan proyek pusat untuk normalisasi sungai itu, yakni, penyiringan sempat terlaksana, meski dua tahun ini terhenti.
Sungai Veteran yang terdata panjangnya 1,219 kilometer tersebut dari muaranya di sungai Martapura samping Tempekong hingga simpang 4 jalan Veteran tersebut sebelumnya pada masa kepemimpinan Wali Kota Banjarmasin H Muhidin, periode 2010–2015 ditata menjadi sungai diantara dua jalan.
Sehingga sungai itu akan menjadi ikon wisata, di mana transportasi sungai akan bisa beroperasi sebagai andalannya, namun rencana itu kini tenggelam, tidak ada ekspos kelanjutannya.
Saat ini usai banjir, normalisasi sungai Veteran kembali bergerak, diantaranya membongkar puluhan toko dan satu pos polisi di samping pasar Kuripan yang menutupinya. Selain itu juga dikeruk karena sudah sangat dangkal.
Selain itu sejumlah jembatan dan juga rumah warga yang menjorok ke sungai Veteran juga diminta dibongkar sendiri pemiliknya atau dibongkar paksa Satgas normalisasi sungai dan penanganan banjir.