Imbal Hasil Obligasi AS Tekan Harga Emas Hingga Merosot 24,2 Dolar

    WARTABANJAR.COM, CHICAGOHarga emas merosot pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, tertekan kenaikan tajam imbal hasil (yields) obligasi pemerintah Amerika Serikat usai liburan akhir pekan tiga hari.

    Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, anjlok 24,2 dolar AS atau 1,33 persen menjadi ditutup pada 1.799,00 dolar AS per ounce.

    Akhir pekan lalu, Jumat (12/2/2021), harga emas berjangka turun 3,6 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.823,20 dolar AS, namun naik 0,6 persen sepanjang minggu lalu.

    Emas berjangka juga terpuruk 15,9 dolar AS atau 0,86 persen menjadi 1.826,80 dolar AS pada Kamis (11/2/2021), setelah menguat 5,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.842,70 dolar AS pada Rabu lalu (10/2/2021).

    “Emas bergeser dari aset lindung nilai inflasi, seperti yang telah terjadi untuk sebagian besar tahun 2020, menjadi aset safe-haven lagi,” kata ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali, seperti dikutip Reuters, menunjuk pada kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah.

    Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang diperkirakan dari stimulus ekonomi besar-besaran yang juga telah mendorong imbal hasil obligasi AS 10-tahun lebih tinggi, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

    Imbal hasil obligasi 10 tahun pemerintah AS naik ke titik tertinggi sejak Maret 2020, mendekati puncak kepanikan pandemi.

    Juga membebani emas, indeks-indeks utama saham AS mencapai tertinggi sepanjang masa dipicu optimisme seputar paket bantuan virus corona AS senilai 1,9 triliun dolar AS.

    Baca Juga :   Terjadi Pergerakan 160 Juta Orang Selama Libur Nataru, Terbesar di Pulau Jawa

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI