Jelang Belajar Tatap Muka, SMP di Banjarmasin Siapkan Pengukur Suhu


WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN
– Sekolah di Kota Banjarmasin, yang telah mendapat rekomendasi atau izin dari Satgas Covid-19 untuk melaksanakan belajar tatap muka (BTM) pada 11 Januari mendatang, kini sudah mempersiapkan diri.

Pantauan wartabanjar.com di dua SMP negeri di Banjarmasin, pihak sekolah sudah mempersiapkan data dan fasilitas terkait protokol kesehatan.

Seperti di SMP Negeri 6 Banjarmasin, sudah mempersiapkan sekolah mereka untuk pembelajaran tatap muka, pada 11 januari mendatang.

Kepala SMP 6 Banjarmasin, Drs Saswandinata MPd, mengatakan pihaknya sudah mendata siswa yang akan mengikuti belajar tatap muka.

SMPN 6 Banjarmasin (wartabanjar.com/wahyuni)

“Rencananya dari 860 siswa hanya sekitar 72 persen yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka dan sudah mendapat izin dari orang tua masing masing.untuk pembelajaran tatap muka,” ujarnya kepada wartabanjar.com, Selasa (5/1/2021).

Sedangkan teknis pembelajaran, kata dia, akan menggunakan sistem shift atau bergiliran.

Dia menjelaskan, untuk minggu pertama yang mengikuti pembelajaran adalah absen ganjil.

Sedangkan untuk pembelajaran minggu kedua, lanjut Saswandinata, absen genap.

Dia mengungkapkan, hal ini sebelumbya sudah dilakukan simulasi, sehingga bisa lebih mudah dalam penerapannya.

Selain itu, kata Saswandinata, sekolah menyediakan fasilitas protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, handsanitizer, juga pengukur suhu tubuh.

“Nanti ada petugas berjaga di pintu masuk sekolah untuk mengukur suhu tubuh siswa,” katanya.

Menurutnya, bagi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran tatap muka, masih bisa melakukan melalui daring seperti biasa usai pembelajaran tatap muka.

SMPN 5 Banjarmasin (wartabanjar.com/wahyuni)

Hal senada dikemukakan Kepala SMP Negeri 5 Banjarmasin, Hairani.

Di SMPN 5 juga akan memberlakukan sistem shift per hari, dengan sistem absen ganjil genap.

“Hari pertama absen siswa bernomer ganjil, besoknya absen siswa nomer genap, dan seterusnya, jam belajar akan diatur kurikulum disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga :   77,7 Persen Wilayah Kota Banjarmasin Sudah ke Zona Hijau Covid-19

Pembelajaran tatap muka, kata dia, pihak sekolah tetap memperketat protokol kesehatan dengan 3M, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

Utamakan Prokes

Sementara itu, Wakil ketua DPRD Kota banjarmasin, Matnor Ali, meminta semua pihak untuk tetap mengutamakan faktor kesehatan siswa dan pendidik.

“Kedepankan kesehatan semua yang terlibat dalam pembelajaran tatap muka dengan memperketat protokol kesehatan,” tegas politisi dari Partai Golkar ini.

Matnor Ali (wartabanjar.com/istimewa)

Matnor Ali menekankan, rapid test antigen bagi tenaga pengajar agar dilaksanakan sesuai ketentuan dan transparan. “Bila ditemukan ada yg reaktif tidak boleh mengajar,” tandasnya.

“Harus sesuai prokes dan lebih diperketat, harus diawasi betul-betul saat pembelajaran tatap muka berlangsung, jangan sampai ada klaster baru,” tandasnya lagi. (why)

Editor: Erna Wati

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERBARU HARI INI