WARTABANJAR.COM, YOGYAKARTA – Alat pendeteksi Covid-19 besutan para ahli UGM, GeNose, akhirnya mengantongi izin edar dari Kemenkes RI dan siap dipasarkan.
Ketua tim pengembang GeNose, Prof Kuwat Triyana, mengatakan izin edar GeNose dari Kemenkes turun pada Kamis (24/12) dengan kode izin edar KEMENKES RI AKD 20401022883.
Adapun sebelumnya, alat ini juga telah dipresentasikan secara langsung di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Senin (12/10) silam.
GeNose sendiri berfungsi sebagai alat pendeteksi guna melihat kecenderungan seseorang terpapar virus CoViD-19 atau tidak hanya dengan berbekal hembusan nafas.
Alat ini juga dibekali dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
“Sebanyak 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari dengan estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit,” urai Kuwat dikutip wartabanjar.com dari laman Humas Jogja.
Kuwat juga menegaskan setelah mendapatkan izin edar, GeNose C19 akan segera diproduksi massal.
Nantinya, biaya tes dengan GeNose C19 relatif murah hanya sekitar Rp 15 ribu-Rp25 ribu.
Hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya.
Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan nafas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.
Harapannya GeNose C19 dapat didistribusikan misalnya di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit. Termasuk ke BNPB yang dapat mobile mendekati suspect Covid-19.