Harga Emas Masih Labil, Berisiko Tertekan Data Inflasi AS

    WARTABANJAR.COM, JAKARTAHarga emas hari ini masih berisiko tertekan akibat lonjakan data inflasi AS yang membuka peluang The Fed semakin agresif untuk mengerek suku bunga sehingga membuat dolar AS menguat.

    Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas tertekan oleh penguatan dolar AS setelah laporan inflasi menunjukkan lonjakan 9,1 persen. Kemarin, harga emas turun US$25,63 ke level US$1.709,69 per troy ounce.

    “Peluang trading harga emas berpotensi dijual uji support US$1.700 bila turun ke bawah level US$1.707,” papar Monex dikutip dari Bisnis.com.

    Baca juga:

    Mobil Travel Berisi 6 Orang Tercebur dan Tenggelam di Sungai Desa Pugaan, Kelua, Tabalong, 1 Orang Masih Terjebak Dalam Mobil

    Setelah 42 Hari, Jemaah Haji Indonesia Mulai Pulang ke Tanah Air,…

    Jangan Lupa Saksikan Link Live Streaming Khutbah Jumat Rhoma Irama Siang…

    Dalam skenario alternatif, harga emas spot jika bergerak naik ke atas level US$1.715 berpeluang dibeli uji resistance US$1.721. Level Support: 1707 – 1700 – 1792 Level Resistance: 1715 – 1721 – 1729

    Dari dalam negeri, harga emas batangan 24 karat yang dijual di Pegadaian pada hari ini, Jumat (15/7/2022) untuk cetakan UBS turun, sementara cetakan Antam naik.

    Berdasarkan informasi yang ada pada laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat UBS ukuran terkecil yakni 0,5 gram dijual seharga Rp502.000, sama dengan posisi Kamis (14/7/2022).

    Untuk emas 24 karat cetakan Antam ukuran 0,5 gram hari ini dibanderol seharga Rp553.000, naik Rp1.000 dari harga sebelumnya. (berbagai sumber)

    Baca Juga :   Bapanas: Harga Beras Tinggi Bikin Petani Indonesia Bahagia

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI