WARTABANJAR.COM – Viralnya ceramah Ustadz Adi Hidayat yang menyebutkan pahlawan nasional Kapitan Pattimura bernama asli Ahmad Lussy bukan Thomas Matulessy.
Diketahui pernyataan Ustadz Adi Hidayat tersebut dikemukakan sejawatan Ahmad Mansur Suryanegara di buku Api Sejarah 1 edisi revisi tahun 2014.
Disebutkan Kapitan Pattimura bernama asli Ahmad Lussy alias Mat Lussy. Sosok yang lahir di Hualoy, Seram Selatan, itu beragama Islam.
Sejak zaman dahulu sampai sekarang, menurut Suryanegara, siapapun yang menyandang nama ‘Pattimura’ di Ambon dan sekitarnya merupakan Muslim.
“Oleh karena itu, salahlah jika dalam penulisan sejarah, Kapten Pattimura disebut seorang penganut Kristen,” tulis Suryanegara (2014: 202) dilansir Republika 28 Februari 2019.
Pada 1789, di Maluku terjadi pergantian pemerintahan dari Belanda ke tangan Inggris. Saat itu, Pattimura telah berusia remaja. Beberapa sumber menyebut, dia sempat bergabung dengan dinas kemiliteran Inggris.
Konvensi London 1814 menyebabkan beberapa daerah di Nusantara kembali jatuh dari Inggris ke tangan Belanda. Termasuk di dalamnya adalah Maluku.
Sementara itu, VOC telah dinyatakan bangkrut sejak 31 Desember 1799 sehingga mengubah tata kolonial di wilayah jajahannya.
Belanda kian berlaku kejam terhadap penduduk Pribumi Maluku. Masyarakat setempat dijadikannya tenaga kerja paksa antara lain untuk membuat garam, membuka kebun-kebun pala, dan kemiliteran.
Sejak bubarnya VOC atau awal abad ke-19, rakyat Maluku dipaksa untuk menerima uang kertas keluaran Belanda sebagai alat transaksi.