Ketum PBNU Said Aqil Siroj Jelaskan Sejarah Awal Peringatan Maulid Nabi Muhammad

    WARTABANJAR.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa orang yang pertama kali merayakan maulid Nabi adalah Khalifah Fathimiyah yang bernama Al-Mu’izz li Dinillah ketika baru datang dari Tunis, putra dari Abdullah al-Mahdi dari Dinasti Mahdawiyah yang juga dari Tunis.

    “Jadi, yang pertama mengadakan maulid adalah Kalifah Fathimiyah pada 363 H, bukan Syamsud Daulah atas perintah Nidzamul Mulk. Kalau itu (Syamsud Daulah) yang (peratma kali) dari ahlusunnah,” terangnya saat mengisi acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1443 H di Masjid Istiqlal, pada Selasa (19/10/2021).

    Dijelaskan Kiai Said, saat itu Khalifah Fatimiyah memasuki Mesir dan mengalahkan Dinasti Ibnu Thalun pada 361 H. Perintah pertama yang diinstruksikan Al-Mu’izz li Dinillah setelah itu adalah mendirikan masjid Jami’ Al-Azhar.

    “Setelah mengalahkan Dinasti Ibnu Thalun, Al-Mu’izz li Dinillah mendirikan kota yang diberi nama Al-Qahirah, artinya yang menang. Lalu mengadakan Haflatul Maulid besar-besaran pada 363 H,” kata Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan itu.

    Sementara dari kalangan ahlusunnah, lanjut Kiai Said, pertama kali yang mengadakan perayaan Maulid Nabi adalah Syamsud Daulah atas perintah Nidzamul Mulk di Irak, sekitar tahun 500-an ketika sedang berkecamuk perang Salim.

    Peringatan maulid Nabi dirayakan secara besar-besaran, yang niatnya untuk mempersatukan umat Islam.

    Maulid Nabi merupakan bentuk pujian Pada kesempatan itu, Kiai Said juga menyampaiak bahwa Maulid Nabi merupakan kegiatan memuji-muji Nabi Muhammad, dan hal ini sudah dilakukan jauh sejak zaman Rasulallah masih hidup.

    Baca Juga :   Almarhum Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI