NGUTANG Rp 7 Triliun Hanya untuk Kapal Induk Rongsok Italia? Indonesia Harusnya Belajar dari Thailand!

WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Publik tanah air digemparkan oleh rencana akuisisi kapal induk bekas ITS Giuseppe Garibaldi (C551) milik Italia. Kapal yang sudah dipensiunkan sejak 2024 itu kabarnya bakal dibeli Indonesia dengan skema utang mencapai US$450 juta atau setara Rp 7 triliun!

Rencana ini langsung menuai gelombang kritik. Pasalnya, kapal induk berusia hampir 40 tahun tersebut dianggap tak lagi relevan, apalagi masa pakainya diperkirakan tinggal 15–20 tahun saja meski sudah di-refitting.

Banyak pihak menilai, kapal induk bekas ini justru berpotensi jadi beban negara. Biaya perawatan, modernisasi sensor, hingga sistem pertahanan bisa membengkak, bahkan rawan bernasib sama seperti kapal induk HTMS Chakri Naruebet milik Thailand yang kini lebih banyak mangkrak di dermaga.

Catatan sejarah juga menunjukkan, pada 2014 Italia pernah menggelontorkan US$14 juta hanya untuk upgrade sistem tempur Garibaldi. Jika Indonesia nekat mengoperasikannya, anggaran yang digelontorkan bisa jauh lebih besar.

Tak Cocok dengan Pesawat Tempur Indonesia

Lebih parah lagi, kapal induk ini tak kompatibel dengan Sukhoi Su-27/30 Flanker maupun F-16 Fighting Falcon milik TNI AU, karena butuh landasan pacu panjang.

Garibaldi hanya sanggup menampung helikopter, drone, atau jet tempur lawas sekelas AV-8B Harrier yang kini sudah ditinggalkan banyak negara. Meski secara teori bisa menampung F-35B Lightning II, harga per unit pesawat ini mencapai US$100–120 juta, jelas jauh di luar jangkauan anggaran pertahanan Indonesia saat ini.

Baca Juga :   Emak-emak Oplos Gas Melon, Raup Rp 100 Juta per Bulan! Polisi Gerebek Bisnis Haram Bu Eli

Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

BERITA LAINNYA

TERBARU HARI INI

Paling Banyak Dibaca