WARTABANJAR COM, JAKARTA – Ketegangan internal mengguncang Timnas Malaysia usai pernyataan mengejutkan pelatih Peter Cklamovski menuai reaksi keras dari Presiden FAM (Asosiasi Sepak Bola Malaysia), Datuk Joehari Ayub. Dalam Kongres Luar Biasa FAM yang digelar Senin (30/6), Joehari secara terbuka mempertanyakan dan mengecam pernyataan Cklamovski usai kemenangan 4-0 atas Vietnam pada Kualifikasi Piala Asia 2027, awal Juni lalu.
Cklamovski sempat menyebut bahwa jika Malaysia kalah dari Vietnam, ia dan Sultan Johor, Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim, bisa saja mendapat ancaman. Tak hanya itu, pelatih asal Australia itu juga menyebut adanya “sabotase internal” dan “campur tangan politik” dalam tim nasional.
Pernyataan tersebut membuat Joehari Ayub naik pitam.
“Kami di FAM mendukung timnas 100 persen. Kami konsisten berdiri di belakang Harimau Malaya. Pernyataan seperti itu bersifat spekulatif dan tidak bijak,” tegas Joehari, dikutip dari New Straits Times.
“Demi keadilan, tanyakan langsung kepada Cklamovski maksud sebenarnya dari ucapannya,” tambahnya.
Kemenangan Besar, Tapi Diwarnai Awan Gelap
Kemenangan telak Malaysia atas Vietnam memang mengakhiri kutukan 10 tahun tak pernah menang atas rival ASEAN itu. Lebih dari itu, hasil tersebut juga memberi harapan baru bagi Harimau Malaya untuk kembali unjuk gigi di level Asia. Namun euforia itu kini dibayangi oleh konflik internal yang bisa berujung petaka jika tak segera diredam.
Tim Keturunan Jadi Tulang Punggung, Tapi Kompakkah Mereka?
Skuad Malaysia kini dihuni banyak pemain naturalisasi seperti Hector Hevel, yang berasal dari berbagai belahan dunia termasuk Eropa dan Amerika Selatan. Strategi itu membawa dampak instan di lapangan, tapi tampaknya mulai memicu ketegangan di belakang layar, terutama soal siapa yang mengendalikan keputusan di balik layar timnas.