Perjalanan Dakwah Guru Haderawi, Penuh Kegigihan

    WARTABANJAR.COM, KERTAKHANYAR – Pembina Majelis Raudhaturrahman, KH Haderawi HK meninggal dunia pada Selasa (15/12/2020) dini hari, istri beliau Hj Zuraidah meninggal dunia pada Rabu (16/12/2020) sekitar pukul 07.00 wita.

    Putra beliau, Ustad H Ahmad Zaruqi menceritakan asal muasal Abuya mendirikan majelis ta’lim hingga banyak memiliki jamaah seperti sekarang ini. Abuya mulai terjun dakwah sempat dibonceng jamaah karena tidak mempunyai apa-apa dan hidup apa adanya.

    “Prinsip yang diajarkan Abuya kepada keluarga, hidup sederhana,” katanya kepada wartabanjar.com.

    Lanjut Ustad Zaruqi, begiu pula dengan ibunya biasa dipanggil Ummi. Tidak pernah meminta lebih dari Abuya, meski pria yang dikenal juga dengan sebutan Guru Haderawi itu pulang dengan tangan kosong setelah memberikan pengajian, karena Ummi selalu bersyukur.

    Karakter memiliki prinsip dan ketegasan, menerpakan ilmu agama kepada anak anaknya dan tidak sedikit pun celah duniawi dimasukkan pada anak-anaknya. 

    Anak ketiga, M. Ahyat setelah lahir langsung wafat. Anak keempat. M. Imamul muttaqin dan anak kelima, M. Muhibbin dan anak keenam. Thoyibah yang saat ini masih menempuh ilmu agama di tahrim kota seribu wali.

    Abuya dikarunikan enam orang anak,  beliau tidak pernah memberikan asupan yang bersifat manja kepada istri dan anaknya melainkan asupan kemandirian .

    Saat bermukim di Gang Cendrawasih Kelayan A Banjarmasin, Abuya mendirikan Majelis Al Futuhiyyah (1992). Guru Haderawi selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi umat dan jama’ah.

    Baca Juga :   Kadinkes Kota Banjarmasin Apresiasi Penilaian Germas Kalsel di Puskesmas Sei Bilu

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI