WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Kalimat takbir dan selawat spontan diucapkan para santri dan relawan yang menyisir puing kebakaran di Pondok Pesantren Al-Falah Putra, Banjarbaru.
Takbir dan selawat itu terucap saat mereka menyaksikan buku bersampul foto Tuan Guru Muhammad Sani tidak terbakar.
Padahal buku tersebut sudah dijilat api, terlihat dari gosong di sekelilingnya.
Namun, gambar sampul berupa foto Tuan Guru Muhammad Sani masih terlihat utuh.
Tuan Guru Muhammad sani diketahui merupakan pendiri pondok pesater Al-falah.
“Salah satu kekuasaan Allah, foto Tuan Guru Muhammad Sani, pendiri Pondok Pesantren Al Falah, tidak terkena kobaran api,” ucap seorang relawan.
“Allahu Akbar foto mualim kita tidak terbakar,” ucap yang lainnya.
Tuan Guru Muhammad Sani mendirikan Ponpes Al-Falah di Jalan A Yani Km 23, Kelurahan Landasan Ulin Tengah, Kota Banjarbaru, pada 9 Juni 1974 atau 19 Rabi’ul Awal 1349 Hijriah.
Dari beberapa literatur menyebutkan, Tuan Guru Sani, begitu beliau disapa, melihat masyarakat Kalimantan Selatan masih perlu perhatian dalam bidang pendidikan, khususnya agama.
Karena masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin masih sangat tertinggal jauh jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Nusantara ini, terutama dibandingkan dengan pulau Jawa.
Disebutkan juga, Tuan Guru Sani berhasil mengembangkan Ponpes bahkan mendapat perhatian dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Sekitar tahun 1981, muallim Guru Sani, menerima sumbangan dari kerajaan Saudi Arabia, dalam bentuk uang sebesar Rp63.000.000.