WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Menjelang Idulfitri, suasana di Pasar Ujung Murung dan Pasar Sudimampir yang biasanya ramai dengan pembeli justru terasa sepi.
Sejumlah pedagang pakaian dan kerudung mengeluhkan penurunan jumlah pelanggan, terutama sejak pandemi COVID-19. Mereka berharap pasar kembali bergeliat seperti dahulu.
Seorang karyawan toko kain dan kerudung di Pasar Ujung Murung, Noval, mengatakan bahwa perubahan pola belanja masyarakat menjadi salah satu faktor utama berkurangnya pembeli di toko fisik.
Baca juga:KSAL Tegaskan Akan Hukum Berat Oknum Kelasi Satu Pembunuh Juwita, Wartawati di Banjarbaru
“Sekarang banyak yang belanja online, biasanya barang dari Jakarta atau daerah lain dikirim langsung,” ujar Noval, Kamis (27/3/2025).
“Jadi, pelanggan dari kabupaten yang dulu datang langsung ke sini, sekarang lebih memilih pesan lewat online,” tambahnya.
Namun, Noval menjelaskan bahwa sistem online di tokonya masih terbatas.
“Kalau kami, online hanya untuk pelanggan langganan saja, belum ada sistem toko online secara penuh,” ungkapnya.
Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa permintaan pakaian eceran masih cukup tinggi dibandingkan dengan grosiran.
Baca juga:Gara-gara Ajakan Jalan, Pemuda di Tabalong Bonyok Dipukuli Kekasih sang Mantan
“Yang paling banyak dicari tetap eceran, terutama di Pasar Sudimampir. Pembeli biasanya berasal dari sekitar kawasan pasar, jadi lebih mudah dijangkau,” jelasnya.
Sementara itu, seorang pedagang baju kokoh di Pasar Sudimampir, Murjani, mengungkapkan bahwa kondisi pasar semakin sulit sejak pandemi.